Semakin
dilihat, semakin sakit.
Bedebah
bermuka dua yang terus bermain api di dalam hutan bakau.
Ia menikmati permainannya.
Mereka
menikmati permainannya.
Entah apa
yang ada dalam otak si bedebah itu.
Ia hanya
senang mengaduk daun yang perlahan berjamur.
Sudah
terlambat pabila kau berkata dapat merapikan benang yang kusut.
Satu-satunya
cara adalah menggunting beberapa helainya.
Kau harus
siap kehilangan beberapa, atau bahkan semua.
Itulah game
over permainanmu.
Tapi,
tidak.
Sepertinya kau
masih punya beberapa babak lagi.
Akan kau
mainkan seperti apa, hei bedebah?
0 komentar:
Posting Komentar