RSS

6/25/2014

Salinan




Pabila melihatnya, seperti paku yang dicabut dari pohon.
Atau seperti luka naga yang dicakar oleh singa.
Sakit, memang. Tapi, menyenangkan.
Karena jaring laba-laba sudah mulai terkikis air hujan.
Nah, sekarang aku layaknya kucing yang diinjak ekornya.
Tak bisa berbuat apa-apa. Tak ingin pula berbuat apa-apa.
Hanya, cukup.

Entah akan seperti apa, namun masih ada ikatan yang sepertinya bisa kueratkan
Entah akan bagaimana, namun masih ada beberapa memoir yang kaku disana
Entah kapan, namun pasti badai yang lebih besar akan menyambar.
Entah siapa, namun yang menggarap ladang tetaplah ia, bukan?
Entah dimana, namun tidak di tempat yang sama.
Entah mengapa, si keong masih sanggup tinggal dalam rumahnya. Masih.

Oh, ini bukanlah cerita tentang putri duyung yang rela menanggalkan siripnya.
Ia hanya terlalu bodoh untuk menjadi buih.
Bukan cerita tentang seberapa besar kalimat yang diutarakan.
Bukan pula curhatan si gadis malang tentang kisah cintanya di kamar yang sempit.

Hanya, sedikit petikan gitar yang merajai sejuta arti.

0 komentar:

Posting Komentar