RSS

6/11/2014

Buta



Kemarin malam bercampur
Bagaimana mengatakannya, ya?
Kau menangis saat kau tertawa, begitu pula sebaliknya.
Pernahkah kau alami? Cemburu buta itu namanya...
Semilir dan remang menjadi teman kesenderianmu di tengah keramaian gejolak
Malam larut pun tak menghalangi untuk tetap terjaga dengan secangkir teh, dan semangkuk bakso kecil murahan di pinggir jalan berkerumunnya para tengkorak.
Oh, dan jangan lupa kotak kecil yang biasa kau tempelkan telinga demi mendengar suara sang pujaan.
Tidak berakhir mulus…….
Namun, cukuplah untuk penenang hati selama kipas angin menjalar di kaki.
Sampai warna kuning menyapa kembali.





2 komentar:

Unknown mengatakan...

sajak yang sangat deskriptif sekali, Mbak Catur. good job. :)
hanya saja, mungkin perlu ditambahkan kata depan 'di' diantara 'tempelkan telinga'. itu akan lebih mengindahkan kalimat tersebut. :)
terus menulis, dan terus berkarya, ne! :D
ganbatte ne! ^o^

Unknown mengatakan...

Terima kasih ^_^
Iya, doakan tetap terus semangat!! dan terus berkarya :D

Posting Komentar